Jumat, 10 April 2015

Books Review: Heart Quay

Judul: Heart Quay
Penerbit: Gramedia
Penulis: Putu Felisia
Twitter Account: @putufelisia



Setelah karyanya Bernard Batubara gue mau maparin karyanya Putu Felisia.

Zoya Rafika, gadis yang dari masa kecilnya sudah menderita akibat orang tua dan kakak kandungnya.
Ketika duduk di SMA Zoya bersahabat dengan Tiara dan Santi, persahabatan mereka begitu dekat.
Di satu sisi Zoya dekat dengan seorang seniornya, Elang Angkasa. Hubungan mereka absurd, tidak punya kejelasan. Mereka tidak pernah menyatakan saling berpacaran, tetapi saling menyukai dan mengikat perjanjian untuk bersama namun jika salah satu memutuskan untuk pergi maka tidak ada yang boleh melarangnya. Pada akhirnya Zoya meninggalkan Elang atas dasar permintaan dan ancaman keluarga Elang. Elang yang merasa tidak terima sangat terpukul dan terus menerus mengingat Zoya bahkan di dalam mimpinya. Ketika jarak semakin jauh dan waktu terus berlalu, Elang memutuskan untuk menikahi Tiara, sahabat Zoya. Mereka bertemu setelah Zoya dan Elang berpisah. Elang mendekati Tiara karena Tiara membaca buku Wuthering Heights dan memandangnya dengan pandangan yang begitu aneh, seolah-olah ada perasaan rindu yang menyiksa di raut wajah Elang dan mereka menjalin hubungan. Elang menyentuh Tiara dengan kesedihan, tapi Tiara menerimanya. Zoya memutuskan berangkat ke Singapore bersama Santi untuk menghadiri pernikahan Elang dan Tiara. Namun, pada saat perjalanan ke Singapore Zoya bertemu Mr. Kenneth Yang, lelaki dengan sikap dingin, jutek, yang hanya peduli dengan gadget dan seakan tidak perduli keadaan sekitarnya.
Setibanya di Singapore Zoya bertemu keluarga besar Elang, Zoya kembali mendapatkan caci maki. Pertemuan Zoya dengan Elang dan keluarganya membuat luka baru di hati Zoya.  Ketika Zoya memutuskan meninggalkan pertemuan tersebut Zoya kembali bertemu dengan Kenneth, yang baru saja melarikan diri dari kencan buta yang di atur oleh temannya. Mereka kian dekat di pertemuan tersebut, dan ketika Kenneth mengantar Zoya pulang Zoya jatuh pingsan di hadapan Tiara, Elang, dan Santi. Kenneth memutuskan untuk merawat Zoya dan membawa Zoya ke rumahnya.
Setelah sembuh Zoya banyak menghabiskan waktu bersama Kenneth, pada akhirnya Elang tau apa alasan Zoya meninggalkannya. Elang frustasi dan melarikan diri padahal pernikahannya hanya tinggal beberapa hari saja. Ketika semua kebenaran telah terungkap tetap saja Zoya yang dianggap salah atas semua masalah ini. Pada akhirnya Tiara memutuskan persahabatan mereka dan menikah dengan Elang. Semenjak hari di mana kebenaran terungkap dan Zoya kembali ke Indonesia dia tidak pernah bertemu dan mendengar kabar dari Kenneth lagi, hingga ia menghadiri sebuah pesta bersama salah satu orang tua murid di tempat dia mengajar. Kenneth datang ke Indonesia untuk melamar Zoya.


Novel ini sebenarnya udah gue baca sekitar setahun lalu. Miris juga sih soalnya yang beliin orang yang berhasil buat air mata gue tumpah selama bertahun-tahun. Dannnnn novel ini juga selalu berhasil ngebuat air mata gue netes! Tapi cerita dalam novel ini semacam terlalu cepat, terlalu terburu-buru, padahal kalau ceritanya slow pasti jatuhnya akan wow banget.
Bagi gue sendiri novel ini banyak yang di luar akal sehat gue, Zoya sendiri baru ketemu Kenneth di Pesawat, masa iya pertemuan kedua udah berani nyandar di bahu Kenneth? Juga ketika Zoya pingsan loh kok bisa sahabatnya ngasih kepercayaan gitu aja ke Kenneth untuk membawa dan merawat Zoya? Padahal mereka baru bertemu dan kenal dengan Kenneth pada saat itu juga. Tapi banyak kejadian yang ngebuat gue macam kaya nyess banget di hati. Seperti Zoya dan Elang yang sudah lama ga ketemu tp pas ketemu ternyata Elang udah mau nikah sama sahabat Zoya akward.
Zoya ketemu orang tua Elang yang membenci dia setengah mati. Argh gila bgt!
Hasilnya menurut gue happy ending sih tapi gue ga suka bagian pas Elang melarikan diri. Di situ kan udah kebukti yang salah dari hubungan mereka tuh orang tuanya Elang sendiri, tapi kok semuanya masih aja nyalahin Zoya? Bagian situ bikin gue ngerasa kayanya dunia kejam banget deh.
Rasanya gue pengen ngasih penghargaan ke Tiara dan Elang itu, mereka bener-bener mikirin diri mereka sendiri tanpa pernah sedikitpun mikirin penderitaan Zoya untuk mereka.
Karakternya sih gue suka. Kenneth Yang. Dari cowok jutek yang lebih akrab sama gadget daripada sama manusia tapi berubah jadi romantisssss.
Zoya sendiri menurut gue miris banget. Tipikal cewek miskin yang merasa paling melarat sedunia tapi sok tegar. Entah kenapa, gue kasihan banget dengan tipe cewek kayak gini.
Interaksi Kenneth-Zoya lumayan sih, meski gue ngerasa terlalu cepat. Untuk ukuran orang yang pernah ditinggal mati pacarnya dan sakit hati, Kenneth terlalu cepat untuk membuka hati. Dan untuk Zoya yang baru saja di khianati sahabat dan mantannya terlalu cepat untuk percaya sama Kenneth Yang ini. Coba halamannya ditambah, terus interaksi Kenneth-Zoya juga ditambah, mungkin chemistry mereka akan lebih tereksplor.
Tapi, gue suka adegan mereka ciuman di pinggir jalan sambil nunggu lampu hijau menyala. Dipikiran gue romantis banget. 

Sekarang, tokoh pendamping alias biang kerok masalah. Elang dan Tiara. The most heartless jerk couple in the world. Tiara tipe spoiled little brat yang rela lakuin apa aja untuk menuhin egonya. Elang juga sebenarnya cowok cemen yang egonya terlalu tinggi dan enggak bisa terima egonya dilukai. Cocok deh ini dua orang.
Pada akhirnya, mereka harus memilih. Cinta dan persahabatan. Dan si spoiled little brat macam Tiara milih mengakhiri persahabatannya dengan Zoya demi Elang.
Tapi overall gue suka sama novel ini.

Buat mba Putu Felisia terima kasih atas karyanya :)
Dan, ada beberapa quote dari novel ini yang gue suka.

"Kesalahan dia adalah menjadi gadis yang tidak sesuai dengan keluargamu. Tapi kesalahanmu adalah sama sekali tidak memiliki keberanian untuk memperjuangkannya, atau mempertahankannya disisimu. Yang kaulakukan hanya membiarkannya pergi."

"Hati yang hampa. Kenangan yang pudar. Hanya itu yang aku punya. Selain satu harapan, sebuah cinta yang utuh"

"Jika kita memang ditakdirkan bersama, untuk apa saling berdusta?
Ketika takdir tak kunjung datang, mengapa harus terus saling memikirkan?"

"Apakah cinta memerlukan alasan?"

"Cinta memang hanyalah perasaan. Apakah perasaan dapat menerjang begitu banyak halangan?"

"Kita berdua hanyalah dua orang kesepian yang kebetulan bersama"

"Jika takdir tidak menyapa, mengapa kita harus saling memikirkan?"

"Dalam hatiku mungkin hanya ada dirimu. Di dalam hatimu tak ada aku, mengapa harus terus bersama?"

"Hari ini berjanji melupakanmu, esok hari telah mengingatmu kembali.
Memikirkanmu hingga ke dalam mimpi, terus bertanya kapan perasaan ini akan berlalu"

"Telah lama aku melupakan rasanya di butuhkan. Terlalu lama hingga hatiku dingin dan membeku"
  
"Pernah mencintainya, lalu dilupakan begitu saja, rasanya amat menyakitkan"

"Hubungan yang tidak sederhana itu terlalu indah untuk dilupakan. Namun mengingatnya malah membuat luka lama kembali membuatmu sakit"

"Pernahkah kau berpikir bahwa suatu saat nanti mereka akan memiliki dunia yang sama dengan kita? Saat rasa sakit akan sulit terlupa. Saat warna-warna abstrak mulai membentuk dunia dewasa. Aku ingin menjadi salah satu warna polos yang pernah menghias kehidupan mereka. Anak-anak itu....semuanya istimewa"

"Cinta kita sekali pergi takkan pernah kembali. Hingga kini aku masih diam-diam menunggu. Cinta kita, aku mengerti. Telah menjadi beban bagimu. Mungkin  kelihatannya aku tidak dapat melepaskan, Kehangatan terakhir. Kehangatan terakhir yang kau berikan"

"I finished crying in the instant that you left and I can't remember where or when or how and I banished every memory you and I had ever made"

"Cinta telah berakhir, persahabatan hanya dongeng pengantar mimpi. Mengapa semuanya begitu sakit? Merajam hati hingga tak ada yang tersisa lagi."

"Hitam. Putih. Abu-abu. Semua tidak pernah jelas. Siapa yang salah. Siapa yang benar. Dunia yang aneh. Takdir yang sama-sama ganjil. Siapa yang akan menjawab semua kegundahan ini?"

"Ini bukan masalah pertama atau kedua. Ini adalah masalah keberanian untuk mempertahankan"

a Novel by Bernard Batubara "Kata Hati"



Judul: Kata Hati
Penerbit: Bukune
Penulis: Bernard Batubara
Twitter Account: @benzbara_

Hi! Sebenarnya bingung juga sih kenapa harus novel ini.
Tau novel ini udah lama, anak twitter mana sih yang gak kenal @benzbara?
Awalnya ga minat sama sekali sama novel ini, tapi ga sengajah nemu potongan quote novelnya
di salah satu akun seleb asefem. Pas baca langsung nyess di hati.
Gile ceritanya gue banget yaudah penasaran banget isi novelnya gimana.
Tapi coba lihat reviewnya di goodreads kok ga memuaskan, jadi ragu juga buat nyari novelnya.
Tapi saking penasarannya usaha aja nyari. Coba nanya temen ternyata ada yang punya, ya alhasil minjem soalnya cari di daftar buku gramedia novel ini gaada.
Singkat cerita novel sampai ditangan gue. Baca sinopsisnya aja udah macam  kena petir.

"Ini tentang kisah kehilangan,
ketika kau mendapati separuh hatimu kosong dan merapuh.
Atas nama ketidakpercayaan,
kita telah saling mengucapkan selamat tinggal.
Ketika tak ada lagi yang bisa kau percaya, ikuti kata hati.
Begitu seharusnya, bukan?

Dan, hati ini membawaku kembali kepadamu.
Tapi, kau tak lagi berada di tempat kita dahulu.
Apakah kau telah menemukan separuh hati lain—selain hatiku?"

Tapi, ternyata ceritanya bertolak belakang sama yang ada di benak gue. Novel ini bertemakan kata hati yang sering kita dengar dan hits di kalangan remaja "Move On"
Randi cowok yang susah melupakan mantan terakhirnya, Dera. Mereka sudah berpacaran selama 5 tahun, saling mengenal sifat dan kebiasaan satu sama lain, kedengarannya mereka udah klop. Namun Dera, tipe cewek yang perfect dan gak mau kehilangan fans nya, jadi kalo ada cowok ngedeketin dia ladenin. Hal inilah yang membuat Randi memutuskan hubungan mereka, Dera selingkuh, Randi patah hati sampe sekarang, semua, apapun tentang Yogya hanya mengingatkannya pada mantannya. Sampai akhirnya dia ketemu Fila, cewek yang "mirip" Dera
Kebalik sih sama kisah gue*skip*
Tapi banyak quote menarik yang bisa menusuk banget. Ini sih nilai plusnya.


“Kesalahan terbesar aku, terlalu percaya dengan dia. Percaya bahwa dia nggak akan menyalahgunakan kepercayaan aku. Percaya bahwa dia nggak akan menyakiti.”

“Sesuatu yang membuatmu pergi, pada saatnya akan menjadi sesuatu yang membawamu pulang kembali. Sesuatu itu berwujud satu, tetapi memiliki dua nama; “Luka” dan “Kenangan”. Yang satu membuatmu ingin melangkah jauh, yang satunya lagi memaksamu untuk mendekat lagi. Tarik menarik antara mereka, biasa kau sebut: Cinta”

“Dan, hati ini membawaku kembali kepadamu. Tapi, kau tak lagi berada di tempat kita dahulu. Apakah kau telah menemukan separuh hati lain—selain hatiku?”


“Sesuatu yang dibuang adalah sesuatu yang tak lagi berguna. Banyak hal yang bisa didaur ulang memang, tetapi itu bukan cinta.”



 “Meski luka dan rasa kecewa begitu besar, rasa sayang itu masih utuh. Terlalu dalam ia merasa terlukai, tetapi terlalu besar arti perempuan itu baginya untuk ia singkirkan.”



“Semakin dalam sakit hati, semakin makin besar cinta itu.”




“Namun, cinta tak pernah berjalan mulus. Semakin panjang semakin rumit, semakin sulit pula menjaganya agar tak tumbang dihajar angin kencang, atau jatuh tersandung kerikil.”



“Ibarat ranting pohon patah, mau lo sambung pake apa juga nggak bakal bisa balik keadaannya kaya semula,” -Irfan-

           

“Hati yang rusak memang mencintai kenangan, walau sadar di dalamnya banyak luka dan kekecewaan yang tak pernah sembuh. Itulah manusia, semakin sakit semakin ingat.”



“Sesuatu yang membuatmu pergi, pada saatnya akan menjadi sesuatu yang membawamu pulang kembali. Sesuatu itu berwujud satu, tetapi memiliki dua nama, ‘luka’ dan ‘kenangan’. Yang satu membuatmu ingin melangkah jauh. Yang satunya lagi memaksamu untuk mendekat lagi. Tarik-menarik antara mereka, biasa kau sebut: cinta.”


“Cinta iu hitam dan putih. Ada gelap dan terang. Cinta nggak selamanya penuh keindahan dan kejelasan, tapi juga punya bagian gelap yang selalu bikin kita tersesat. Nggak semua cinta berjalan dan berakhir dengan indah. Banyak yang terperangkap dan terkurung dalam berbagai masalah.”



Bahkan cinta itu sendiri adalah masalah.  Mustahil jatuh cinta atau mencintai seseorang tanpa terlibat dengan berbagai masalah. Masalah dengan diri sendiri, masalah dengan objek yang dicintai, masalah dengan orang-orang dalam lingkungan di sekitar yang jatuh cinta dan yang dicintai, masalah dengan rasa cinta itu sendiri.”


“Walau cinta itu adalah masalah, dan mencintai seseorang artinya membuka ruang yang lebar untuk masuknya masalah-masalah baru, tetap aja jatuh cinta itu indah. Semacam guilty pleasure, orang benci, tapi nggak ada satu pun yang bisa menghindarinya.”

“Kamu nggak akan bisa ngelak saat hati kamu udah bicara bahwa kamu merasakan cinta. Kamu mungkin bisa menolak kenyataan bahwa kamu udah jatuh cinta, tapi rasa itu tetap ada dan nyata di sana, di dalam dada kamu.”


“Nggak selamanya cinta itu penuh kejelasan. Nggak selamanya cinta itu pasti, pasti hitam dan pasti putih. Pasti menderita dan pasti bahagia. Pasti jatuh cinta dan pasti nggak jatuh cinta. Pasti senang dan pasti kecewa. Pasti jadian dan pasti putus.”

“Cinta nggak selalu tegas. Ketika ia berakhir, pasti ada yang tersisa. Saat ia putus, masih ada sesuatu yang tersambung, terhubung.”


“Nggak ada kecewa yang kecewa aja, pasti di balik kecewa itu masih ada perasaan berharap


“Cinta nggak selalu hitam atau putih. Nggak selalu hanya aku dan kamu.”


“Rasa sakit atau hal-hal yang menyedihkan biasanya masih bisa ditutupi oleh orang yang mahir menutupi perasaan, tetapi tak ada satu orang pun yang bisa menutupi kebahagiaan.”


“Jatuh cinta itu indah, kalau kamu bisa bilang ke orang yang kamu cintai bahwa kamu cinta dia, kalau kamu nggak perlu merasa takut untuk bilang tentang perasaan kamu ke orang itu, kalau kamu nggak perlu menyimpan sendiri perasaan kamu. Dan, kalau kamu nggak perlu menunggu terlalu lama untuk mengeluarkannya.”


“Aku nggak berani berharap untuk mendapatkan yang lebih dari yang aku punya. Yang aku punya udah indah, aku jatuh cinta. Aku nggak berani untuk melihat dan mencari tahu apakah orang yang aku cintai juga jatuh cinta sama aku. Jatuh cinta sendirian buat aku udah cukup.”


“Lebih baik menerima kenyataan pahit bahwa dia nggak memiliki rasa yang sama seperti kamu, daripada akhirnya kamu kehilangan dia tanpa pernah dia tahu bahwa kamu punya perasaan untuk dia.” 


“Menyimpan perasaan bisa menciptakan luka yang pelan-pelan dan tanpa disadari memakan harapan.”

“Harus diakui, cinta kadang memang membutakan dan membuat tuli.”


“Cinta tak bisa ditebak. Yang sudah begitu lama saling menjaga hati pun suatu waktu bisa saling menyakiti.”



“Masa lalu yang menyapa memang tak perlu disambut meriah, mereka sudah mendapatkan kesempatannya dahulu.”


“Apa artinya luka kalau ia tak memberikanmu pelajaran apa-apa.” 

“Pengkhianatan memang tak mudah untuk dimaafkan apalgi dilupakan begitu saja. Bahkan, pengkhianatan tak akan pernah bisa dilupakan.”



“Emang cinta kenal durasi? Orang yang belum pernah ketemu aja bisa saling suka.”

“Mau sampai kapan lo kejebak dalam kekecewaan. Itulah poinnya membiarkan seseorang masuk ke dalam hati lo, nemenin lo ngeberesin semua masalah lo, sama-sama, berdua,”


“Bukankah memberi jalan seseorang masuk dan tinggal di dalam hati kita juga berarti menyerahkan sepenuhnya kepadanya untuk merawat atau malah megobrak-abrik hati.”



“Jika tak ada luka yang sangat besar saat sebuah cinta berakhir, mungkin akan lebih mudah untuk membawa seseorang yang baru ke dalam hati.”



“Namun, cinta yang berakhir mustahil tak menyisakan luka, sebaik apa pun sebuah akhir itu terjadi.”

Elastisitas permintaan dan penawaran



KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ekonomi yang berjudul “Elastisitas Permintaan dan Penawaran” ini dengan baik. 
Adapun makalah ekonomi tentang elastisitas ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ekonomi ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Mikro Ekonomi tentang Elastisitas Permintaan dan Penawaran ini dapat diambil hikmah, dan manfaat sehingga dapat memberikan pengetahuan yang lebih terhadap pembaca.

        Makassar, 04 April 2015

Penyusun





                                                                             BAB I
                                                                  PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas. Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain. Ukuran yang dipakai untuk mengukur derajat kepekaan digunakan rasio/perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang diminta atau barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan faktor-faktor yang menyebabkan kuantitas barang itu berubah. Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan  penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila faktor - faktor yang mempengaruhi kurva berubah? Dan beberapa besar pengaruhnya?   
Elastisitas merupakan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.

1.2  Rumusan Masaalah
1.   Apa pengertian dan jenis elastisitas permintaan ?
2.   Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan ?
3.   Apa Pengertian elastisitas penawaran ?
4.   Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran ?

1.3  Tujuan
  1.  Memahami pengertian elastisitas permintaan dan penawaran. 
  2.  Mengetahui jenis–jenis elastisitas permintaan dan penawaran
  3. Memahami faktor–faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran.
                               

                                                                             BAB II
                                                                     PEMBAHASAN

A.    Pengertian dan Jenis Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat  perubahan faktor yang mempengaruhi. Hukum permintaan berbunyi “semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas Permintaan Harga, Elastisitas Silang, Dan Elastisitas Pendapatan”.

1.      Elastisitas Permintaan Harga
Elastisitas permintaan harga adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan presentasi  perubahan jumlah barang yang diminta dengan presentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hukum permintaan, jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya. Dalam analisis, elastisitas permintaan harga lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas  permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi  perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.

● Kurva Permintaan dan Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan dapat dilambangkan dengan :
Koefisien
Elastisitas
n = 0
Inelastis sempurna
0 < n < 1
Inelastis
n = 1
Elastis uniter
1 < n < ∞
Elastis
n = ∞
Elastis sempurna


- TINGKAT ELASTISITAS PERMINTAAN
Nilai koefisien elastisitas berkisar antara nol dan tak terhingga. Elastisitas nol apabila perubahan harga tidak akan mengubah jumlah yang diminta. Kurva permintaan yang koefisiennya bernilai nol bentuknya sejajar dengan sumbu tegak. Koefisien bernilai tak terhingga terjadi apabila suatu harga tertentu dan pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Berapapun banyaknya, semua akan terjual. Kurva permintaan yang koefisiennya bernilai tak terhingga bentuknya sejajar dengan sumbu datar.

2.      Elastisitas Permintaan Silang

Elastisitas permintaan silang atau yang ringkasnya biasa disebut elastisitas silang adalah koefisien yang menunjukkan sampai di mana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain. Apabila perubahan harga barang(Y) menyebabkan permintaan barang(X) berubah, maka hubungan keduanya digambarkan oleh elastisitas silang.
Nilai elastisitas silang berkisar antara tak terhingga yang negatif hingga tak terhingga yang positif. Barang-barang penggenap elastisitasnya bernilai negatif. Contohnya dari perkaitan kopi dan gula, apabila harga kopi naik (dan permintaan terhadap kopi berkurang), perubahan dapat berpengaruh pula pada permintaan gula.
Barang-barang pengganti elastisitasnya adalah positif, yaitu permintaan berubah ke arah yang bersamaan dengan harga barang penggantinya. Contohnya dari perkaitan mobil dan bus kota, apabila harga mobil meningkat maka permintaan terhadap mobil berkurang, tetapi sebaliknya permintaan terhadap angkutan bus bertambah karena orang lebih banyak lagi yang bersedia naik bus daripada mobil untuk bepergian.
Secara aljabar harga dari permintaan biasanya mempunyai tanda negatif, yaitu kenaikan harga sebesar satu persen akan diikuti penurunan permintaan sebesar X persen. Tapi dalam elastisitas harga silang tanda tersebut. Jadi dimisalkan = 1 sebenarnya berarti elastisitas harga = -1.
3.      Elastisitas Permintaan Pendapatan

Elastisitas permintaan pendapatan atau secara singkat disebut elastisitas pendapatan adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang akibat perubahan pendapatan pembeli.
Untuk kebanyakan barang kenaikan pendapatan akan menyebabkan kenaikan permintaan. Disini terdapat hubungan yang searah antara perubahan pendapatan dan permintaan, dengan begitu maka elastisitas pendapatannya adalah positif. Barang yang sifat elastisitasnya positif disebut barang normal. Beberapa barang mengalami pengurangan jumlah yang dibeli apabila pendapatan bertambah; berarti perubahan pendapatan dan jumlah barang yang dibeli bergerak ke arah yang berkebalikan, elastisitasnya adalah negatif. Barang yang elastisitasnya negatif disebut barang inferior.
B.     Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berbedanya elastisitas permintaan berbagai barang. Beberapa yang terpenting adalah:

1.      Banyaknya barang pengganti yang tersedia.

Dalam perekonomian banyak barang yang mempunyai barang pengganti tetapi adapula yang sukar ditemukan barang penggantinya. Suatu barang yang mempunyai banyak barang pengganti, permintaannya bersifat elastis. Karena, perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan. Barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti bersifat tidak elastis. Karena, kalau harga naik pembelinya susah mendapatkan barang pengganti sehingga harus tetap membeli barang tersebut dan permintaannya tidak banyak berkurang.

2.      Persentasi pendapatan yang dibelanjakan.

Besarnya pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut. Anda dapat memperhatikan sikap orang dalam membeli barang antara yang murah dan yang mahal. Misalnya ketika orang membeli minuman ringan. Kalau seseorang sudah menyukai satu jenis minuman tertentu, kenaikan harga minuman tidak akan mempengaruhi permintaannya. Karena pengeluaran untuk minuman ringan merupakan bagian yang kecil dari pendapatannya. Sedangkan, ketika seseorang memutuskan untuk membeli barang-barang yang agak mahal seperti motor, mobil, perhiasan, orang akan membandingkan harga terlebih dahulu. Harga memainkan peranan untuk pilihan tersebut. Perbedaan harga dapat membatalkan niat membeli merek tertentu dan memilih merek yang lebih murah.


3.      Jangka Waktu Analisis

Jangka waktu terhadap permintaan juga mempengaruhi elastisitas. Dalam jangka waktu singkat permintaan bersifat tidak elastis karena perubahan baru yang diketahui pasar belum diketahui oleh pembeli. Mereka cenderung tetap meminta barang yang biasa dibelinya walaupun mengalami kenaikan. Dalam jangka panjang pembeli dapat mencari barang pengganti yang mengalami kenaikan harga dan hal ini akan mengurangi permintaan.
Jadi, semakin banyak barang pengganti, semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli suatu barang, dan semakin lama jangka waktu dimana permintaan itu di analisis, semakin elastis sifat permintaan suatu barang tersebut.

4.       Keyakinan dan Tradisi

Ada sejumlah barang yang di pergunakan untuk suatu keyakinan dan tradisi atau kegiatan tertentu. Walaupun harganya mengalami kenaikan orang akan tetap membelinya, dengan demikian sifatnya adalah inelastis.

5.      Frekuensi Pembelian Barang

Bila suatu barang cukup hanya dibelu sekali dalam setahun (misalnya payung) atau dua tahun sekali (misalnya bantal) dan harga barang tersebut tidak terlalu mahal, maka bila barang tersebut mengalami kenaikan harga tidak akan memengaruhi permintaan. Karena orang berfikir barang itu hanya dibeli sekali setahun atau dua tahun sekali, sehingga sifatmya adalah inelastis

6.      Faktor Selera

Jika masyarakan sedang menggemari suatu barang tertentu maka permintaan akan barang tersebut akan meningkat, jadi sifatnya adalah inelastis. Namun, jika selera masyarakat terhadap barang tersebut sudah menurun maka permintaan terhadap barang tersebut akan berkurang, jadi sifatnya adalah elastis.

C.    Elastisitas Penawaran

Hukum penawaran berbunyi “semakin tinggi harga barang maka semakin sedikit permintaan atas barang tersebut”. Karena itu, konsep elastisitas juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran. Elastisitas permintaan menghitung respon permintaan yang ditimbulkan oleh perubahan harga. Sebaliknya, elastisitas penawaran mengukur respon penawaran sebagai akibat perubahan harga.
Elastis sempurna terjadi apabila penjual bersedia menjual semua barangnya pada suatu harga tertentu, kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar.
Tidak elastis sempurna terjadi apabila penjual tidak dapat menambah penawaran walaupun harga bertambah tinggi, kurva penawarannya sejajar sumbu tegak.

D.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Faktor yang dianggap penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu:

1.      Jenis Barang yang Ditawarkan

Jenis barang yang ditawarkan sangat berpengaruh terhadap elastisitas penawaran. Jika produk tersebut dapat berproduksi setiap saat maka kecenderungannya akan mengarah pada penawaran elastis. Sebagai contoh pabrik pakaian yang terus berproduksi tanpa harus melihat musim. Jika harga produk pakaian meningkat, maka perusahaan harus meningkatkan produksi untuk menambah penawaran dengan harapan mendapatkan laba yang lebih besar.
Berbeda dengan industri pertanian yang ketersediaan produknya mengikuti kondisi musim,walaupun harga tinggi namun tidak bertepatan dengan musim panen maka penawarannya tidak bisa bertambah jadi bersifat inelastis.

2.      Sifat Perubahan Biaya Produksi.

Biaya produksi sangat berpengaruh terhadap elastisitas penawaran. Penawaran bersifat tidak elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Tapi, jika penawaran ditambah dengan biaya yang tidak terlalu besar maka akan bersifat elastis.
Peningkatan biaya produksi yang cepat atau lambat apabila produksi ditambah tergantung dari berbagai faktor. Salah satunya adalah sampai di mana tingkat penggunaan kapasitas alat produksi yang dimiliki perusahaan. Apabila kapasitasnya tinggi, investasi baru harus dilakukan untuk menambah produksi. Dalam keadaan ini kurva penawaran akan menjadi tidak elastis, terutama jika faktor produksi yang diperlukan untuk menaikkan produksi sangat susah untuk didapatkan.

3.      Sumber Daya Produksi

Peningkatan penawaran seiring dengan bertambahnya perubahan harga hanya dapat dilakukan oleh industri yang mengelolah produknya dengan menggunakan mesin.
Jika masih menggunakan tenaga manusia seperti di industri kerajinan tangan, maka walaupun terjadi peningkatan harga di pasar tetapi produsen memiliki batasan kemampuan produksi sehingga penawaran tidak bisa diperbesar. Dengan ini maka sifatnya adalah inelastis.

4.      Kemampuan Produksi Perusahaan.

Jika penawaran produksi yang selama ini perusahaan keluarkan ke pasar belum mencapai kapasitas produksi maksimal perusahaan tersebut, maka sifatnya adalah elastis karena produsen masih sanggup menambah nilai produksinya saat terjadi kenaikan harga dengan presentase tinggi. Tetapi jika kapasitas produksinya sudah maksimal dan tidak bisa ditambah lagi, maka sifatnya adalah inelastis karena perusahaan tidak bisa menambah jumlah barang di pasar.

5.      Jangka Waktu Analisis

Dalam menganalisis pengaruh waktu terhadap elastisitas penawaran, biasanya dibedakan pada:

- Masa amat singkat
Maksudnya adalah jangka waktu di mana para penjual tidak dapat menambah penawarannya, dan penawarannya menjadi bersifat tidak elastis.

- Jangka pendek
Dalam jangka pendek kapasitas alat produksi yang ada tidak dapat ditambah. Tetapi perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan cara menggunakan faktor produksi termasuk barang modal secara intensif. Antara lain ialah memperpanjang jam kerja, memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja lebih efektif dan sebagainya. Usaha ini akan menambah produksi barang yang ditawarkan, tetapi penambahan itu tidak terlalu besar

- Jangka panjang
Produksi dan jumlah barang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah dalam jangka waktu yang relatif panjang. Karena itu penawarannya bersifat elastis. Pertambahan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan pertambahan dalam jangka pendek. Karema pertambahan penawaran yang cukup besar tersebut kenaikan harga lebih kecil daripada dalam keadaan jangka waktu amat singkat dan jangka pendek.






                                                                            BAB III

                                                                         PENUTUP


A.    Kesimpulan

Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada  pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.

B.     Saran

Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis dengan  jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva  permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.
 









                                                           DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. 2010. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Boediono. 2013. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 1 Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE
http://ekonomi-kelasx.blogspot.com/2014/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-elastisitas-penawaran.html
http://www.ekonomikontekstual.com/2013/12/Faktor-yang-mempengaruhi-elastisitas-permintaan.html
http://www.scribd.com/doc/196537215/Elastisitas-Permintaan-Dan-Penawaran#scribd