KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT
yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ekonomi yang berjudul
“Elastisitas Permintaan dan Penawaran” ini dengan baik.
Adapun makalah ekonomi tentang elastisitas ini
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak
lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar
sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi
lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka
kesempatan selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ekonomi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah
Mikro Ekonomi tentang Elastisitas Permintaan dan Penawaran ini dapat diambil
hikmah, dan manfaat sehingga dapat memberikan pengetahuan yang lebih terhadap
pembaca.
Makassar, 04
April 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah
satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep
elastisitas. Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat
kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain.
Pengertian lain elastisitas dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan
kuantitas suatu barang yang disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor
lain. Ukuran yang dipakai untuk mengukur derajat kepekaan digunakan
rasio/perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang diminta atau
barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan faktor-faktor yang
menyebabkan kuantitas barang itu berubah. Dengan adanya pemahaman elastisitas,
apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran, jika ada
perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila faktor -
faktor yang mempengaruhi kurva berubah? Dan beberapa besar pengaruhnya?
Elastisitas
merupakan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan
kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga.
Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan
penawaran terhadap perubahan harga.
1.2 Rumusan Masaalah
1.
Apa
pengertian dan jenis elastisitas permintaan ?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi
elastisitas permintaan ?
3. Apa Pengertian elastisitas penawaran
?
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi
elastisitas penawaran ?
1.3 Tujuan
- Memahami pengertian elastisitas
permintaan dan penawaran.
- Mengetahui jenis–jenis elastisitas permintaan
dan penawaran
- Memahami faktor–faktor yang mempengaruhi
elastisitas permintaan dan penawaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Jenis Elastisitas
Permintaan
Elastisitas
permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat
kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai
akibat perubahan faktor yang mempengaruhi. Hukum permintaan berbunyi
“semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap
barang tersebut. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang
mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas Permintaan
Harga, Elastisitas Silang, Dan Elastisitas Pendapatan”.
1.
Elastisitas Permintaan Harga
Elastisitas permintaan harga adalah derajat kepekaan atau respon
jumlah permintaan presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan
presentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hukum permintaan, jika
harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya. Dalam analisis,
elastisitas permintaan harga lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas
permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta
dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas
permintaan.
●
Kurva Permintaan dan Elastisitas Permintaan
Elastisitas
permintaan dapat dilambangkan dengan :
Koefisien
|
Elastisitas
|
n = 0
|
Inelastis sempurna
|
0 < n < 1
|
Inelastis
|
n = 1
|
Elastis uniter
|
1 < n < ∞
|
Elastis
|
n = ∞
|
Elastis sempurna
|
|
|
- TINGKAT
ELASTISITAS PERMINTAAN
Nilai koefisien elastisitas berkisar antara nol dan tak terhingga.
Elastisitas nol apabila perubahan harga tidak akan mengubah jumlah yang
diminta. Kurva permintaan yang koefisiennya bernilai nol bentuknya sejajar
dengan sumbu tegak. Koefisien bernilai tak terhingga terjadi apabila suatu
harga tertentu dan pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar.
Berapapun banyaknya, semua akan terjual. Kurva permintaan yang koefisiennya
bernilai tak terhingga bentuknya sejajar dengan sumbu datar.
2. Elastisitas Permintaan Silang
Elastisitas
permintaan silang atau yang ringkasnya biasa disebut elastisitas silang adalah
koefisien yang menunjukkan sampai di mana besarnya perubahan permintaan
terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain.
Apabila perubahan harga barang(Y) menyebabkan permintaan barang(X) berubah,
maka hubungan keduanya digambarkan oleh elastisitas silang.
Nilai
elastisitas silang berkisar antara tak terhingga yang negatif hingga tak
terhingga yang positif. Barang-barang penggenap elastisitasnya bernilai
negatif. Contohnya dari perkaitan kopi dan gula, apabila harga kopi naik (dan
permintaan terhadap kopi berkurang), perubahan dapat berpengaruh pula pada
permintaan gula.
Barang-barang
pengganti elastisitasnya adalah positif, yaitu permintaan berubah ke arah yang
bersamaan dengan harga barang penggantinya. Contohnya dari perkaitan mobil dan
bus kota, apabila harga mobil meningkat maka permintaan terhadap mobil
berkurang, tetapi sebaliknya permintaan terhadap angkutan bus bertambah karena
orang lebih banyak lagi yang bersedia naik bus daripada mobil untuk bepergian.
Secara
aljabar harga dari permintaan biasanya mempunyai tanda negatif, yaitu kenaikan
harga sebesar satu persen akan diikuti penurunan permintaan sebesar X persen.
Tapi dalam elastisitas harga silang tanda tersebut. Jadi dimisalkan = 1 sebenarnya berarti elastisitas harga = -1.
3. Elastisitas Permintaan Pendapatan
Elastisitas
permintaan pendapatan atau secara singkat disebut elastisitas pendapatan adalah
koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap
suatu barang akibat perubahan pendapatan pembeli.
Untuk
kebanyakan barang kenaikan pendapatan akan menyebabkan kenaikan permintaan.
Disini terdapat hubungan yang searah antara perubahan pendapatan dan permintaan,
dengan begitu maka elastisitas pendapatannya adalah positif. Barang yang sifat
elastisitasnya positif disebut barang normal. Beberapa barang mengalami
pengurangan jumlah yang dibeli apabila pendapatan bertambah; berarti perubahan
pendapatan dan jumlah barang yang dibeli bergerak ke arah yang berkebalikan,
elastisitasnya adalah negatif. Barang yang elastisitasnya negatif disebut
barang inferior.
B.
Faktor
yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
berbedanya elastisitas permintaan berbagai barang. Beberapa yang terpenting
adalah:
1. Banyaknya
barang pengganti yang tersedia.
Dalam perekonomian banyak barang yang
mempunyai barang pengganti tetapi adapula yang sukar ditemukan barang
penggantinya. Suatu barang yang mempunyai banyak barang pengganti,
permintaannya bersifat elastis. Karena, perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan
perubahan yang besar terhadap permintaan. Barang yang tidak banyak mempunyai
barang pengganti bersifat tidak elastis. Karena, kalau harga naik pembelinya
susah mendapatkan barang pengganti sehingga harus tetap membeli barang tersebut
dan permintaannya tidak banyak berkurang.
2. Persentasi
pendapatan yang dibelanjakan.
Besarnya pendapatan yang digunakan untuk
membeli suatu barang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang
tersebut. Anda dapat memperhatikan sikap orang dalam membeli barang antara yang
murah dan yang mahal. Misalnya ketika orang membeli minuman ringan. Kalau
seseorang sudah menyukai satu jenis minuman tertentu, kenaikan harga minuman
tidak akan mempengaruhi permintaannya. Karena pengeluaran untuk minuman ringan
merupakan bagian yang kecil dari pendapatannya. Sedangkan, ketika seseorang
memutuskan untuk membeli barang-barang yang agak mahal seperti motor, mobil,
perhiasan, orang akan membandingkan harga terlebih dahulu. Harga memainkan
peranan untuk pilihan tersebut. Perbedaan harga dapat membatalkan niat membeli
merek tertentu dan memilih merek yang lebih murah.
3. Jangka
Waktu Analisis
Jangka waktu terhadap permintaan juga
mempengaruhi elastisitas. Dalam jangka waktu singkat permintaan bersifat tidak
elastis karena perubahan baru yang diketahui pasar belum diketahui oleh
pembeli. Mereka cenderung tetap meminta barang yang biasa dibelinya walaupun
mengalami kenaikan. Dalam jangka panjang pembeli dapat mencari barang pengganti
yang mengalami kenaikan harga dan hal ini akan mengurangi permintaan.
Jadi, semakin banyak barang pengganti,
semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli suatu barang, dan
semakin lama jangka waktu dimana permintaan itu di analisis, semakin elastis
sifat permintaan suatu barang tersebut.
4. Keyakinan dan Tradisi
Ada sejumlah barang yang di pergunakan
untuk suatu keyakinan dan tradisi atau kegiatan tertentu. Walaupun harganya
mengalami kenaikan orang akan tetap membelinya, dengan demikian sifatnya adalah
inelastis.
5. Frekuensi
Pembelian Barang
Bila suatu barang cukup hanya dibelu
sekali dalam setahun (misalnya payung) atau dua tahun sekali (misalnya bantal)
dan harga barang tersebut tidak terlalu mahal, maka bila barang tersebut
mengalami kenaikan harga tidak akan memengaruhi permintaan. Karena orang
berfikir barang itu hanya dibeli sekali setahun atau dua tahun sekali, sehingga
sifatmya adalah inelastis
6. Faktor
Selera
Jika masyarakan sedang menggemari suatu
barang tertentu maka permintaan akan barang tersebut akan meningkat, jadi
sifatnya adalah inelastis. Namun, jika selera masyarakat terhadap barang
tersebut sudah menurun maka permintaan terhadap barang tersebut akan berkurang,
jadi sifatnya adalah elastis.
C.
Elastisitas
Penawaran
Hukum penawaran berbunyi “semakin tinggi
harga barang maka semakin sedikit permintaan atas barang tersebut”. Karena itu,
konsep elastisitas juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran.
Elastisitas permintaan menghitung respon permintaan yang ditimbulkan oleh
perubahan harga. Sebaliknya, elastisitas penawaran mengukur respon penawaran
sebagai akibat perubahan harga.
Elastis sempurna terjadi apabila penjual
bersedia menjual semua barangnya pada suatu harga tertentu, kurva penawarannya
sejajar dengan sumbu datar.
Tidak elastis sempurna terjadi apabila
penjual tidak dapat menambah penawaran walaupun harga bertambah tinggi, kurva
penawarannya sejajar sumbu tegak.
D.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Faktor yang dianggap penting dalam
menentukan elastisitas penawaran, yaitu:
1. Jenis
Barang yang Ditawarkan
Jenis barang yang ditawarkan sangat
berpengaruh terhadap elastisitas penawaran. Jika produk tersebut dapat
berproduksi setiap saat maka kecenderungannya akan mengarah pada penawaran
elastis. Sebagai contoh pabrik pakaian yang terus berproduksi tanpa harus
melihat musim. Jika harga produk pakaian meningkat, maka perusahaan harus
meningkatkan produksi untuk menambah penawaran dengan harapan mendapatkan laba
yang lebih besar.
Berbeda dengan industri pertanian yang
ketersediaan produknya mengikuti kondisi musim,walaupun harga tinggi namun
tidak bertepatan dengan musim panen maka penawarannya tidak bisa bertambah jadi
bersifat inelastis.
2. Sifat
Perubahan Biaya Produksi.
Biaya produksi sangat berpengaruh
terhadap elastisitas penawaran. Penawaran bersifat tidak elastis apabila
kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat
tinggi. Tapi, jika penawaran ditambah dengan biaya yang tidak terlalu besar maka
akan bersifat elastis.
Peningkatan biaya produksi yang cepat
atau lambat apabila produksi ditambah tergantung dari berbagai faktor. Salah
satunya adalah sampai di mana tingkat penggunaan kapasitas alat produksi yang
dimiliki perusahaan. Apabila kapasitasnya tinggi, investasi baru harus
dilakukan untuk menambah produksi. Dalam keadaan ini kurva penawaran akan
menjadi tidak elastis, terutama jika faktor produksi yang diperlukan untuk
menaikkan produksi sangat susah untuk didapatkan.
3. Sumber
Daya Produksi
Peningkatan penawaran seiring dengan
bertambahnya perubahan harga hanya dapat dilakukan oleh industri yang
mengelolah produknya dengan menggunakan mesin.
Jika masih menggunakan tenaga manusia
seperti di industri kerajinan tangan, maka walaupun terjadi peningkatan harga
di pasar tetapi produsen memiliki batasan kemampuan produksi sehingga penawaran
tidak bisa diperbesar. Dengan ini maka sifatnya adalah inelastis.
4. Kemampuan
Produksi Perusahaan.
Jika penawaran produksi yang selama ini
perusahaan keluarkan ke pasar belum mencapai kapasitas produksi maksimal
perusahaan tersebut, maka sifatnya adalah elastis karena produsen masih sanggup
menambah nilai produksinya saat terjadi kenaikan harga dengan presentase
tinggi. Tetapi jika kapasitas produksinya sudah maksimal dan tidak bisa
ditambah lagi, maka sifatnya adalah inelastis karena perusahaan tidak bisa
menambah jumlah barang di pasar.
5. Jangka
Waktu Analisis
Dalam menganalisis pengaruh waktu
terhadap elastisitas penawaran, biasanya dibedakan pada:
- Masa amat singkat
Maksudnya adalah jangka waktu di mana
para penjual tidak dapat menambah penawarannya, dan penawarannya menjadi
bersifat tidak elastis.
- Jangka pendek
Dalam jangka pendek kapasitas alat
produksi yang ada tidak dapat ditambah. Tetapi perusahaan masih dapat menaikkan
produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan cara menggunakan faktor produksi
termasuk barang modal secara intensif. Antara lain ialah memperpanjang jam
kerja, memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja lebih efektif
dan sebagainya. Usaha ini akan menambah produksi barang yang ditawarkan, tetapi
penambahan itu tidak terlalu besar
- Jangka panjang
Produksi dan jumlah barang ditawarkan dapat dengan mudah
ditambah dalam jangka waktu yang relatif panjang. Karena itu penawarannya
bersifat elastis. Pertambahan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan
pertambahan dalam jangka pendek. Karema pertambahan penawaran yang cukup besar
tersebut kenaikan harga lebih kecil daripada dalam keadaan jangka waktu amat
singkat dan jangka pendek.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Elastisitas
harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi)
berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam
bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat
dari satu persen perubahan harga. Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa
banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas
harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang
ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Setiap perubahan
harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap
perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu
barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang
besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil.
Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai
dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai
akibat dari suatu perubahan harga.
B.
Saran
Interaksi
antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar,
apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama
persis dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis
keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva permintaan dan penawaran
berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sukirno, Sadono. 2010. Mikro Ekonomi
Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Boediono. 2013. Seri Sinopsis
Pengantar Ilmu Ekonomi No. 1 Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE
http://ekonomi-kelasx.blogspot.com/2014/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-elastisitas-penawaran.html
http://www.ekonomikontekstual.com/2013/12/Faktor-yang-mempengaruhi-elastisitas-permintaan.html
http://www.scribd.com/doc/196537215/Elastisitas-Permintaan-Dan-Penawaran#scribd